Selasa, 06 Maret 2012

Mendesain Program Solusi Tuntas



Hermawan Kartajaya, mengatakan: Sebuah Produk yang dijual, mempunyai 3 tingkat Utama dari Penjualan: 1. Penjualan Fitur, 2. Penjualan Manfaat, 3. Penjualan Solusi.
--- (On becoming The Marketing Company, h.62)---


LSM dan Program Solusi Tuntas

Sebagai LSM yang berusaha memberikan kontribusi terbaik terhadap permasalahan kemasyarakatan dan pembangunan, dalam hemat saya perlu juga secara serius mengupayakan sebuah program atau produk yang bisa secara tuntas memberikan solusi terhadap permasalahan kemasyarakatan atau pembangunan,  untuk waktu saat ini (jangka pendek) dan hingga masa depan (jangka panjang). 

Karena jika dicermati begitu banyak program Pembanguanan yang dilakukan Pemerintah Daerah, namun belum mampu secara tuntas menyelesaikan permasalahan kemasyarakatan dan pembangunan, seperti: Kemiskinan, pengangguran, kebodohan, kesehatan dan lain-lain, bahkan ada yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, tapi ada juga yang solusi prematur (sementara) karena mudah berulang atau terpengaruh faktor luar, contoh-contohnya: Pengangguran bisa bertambah karena faktor PHK atau Perusahaan Bangkrut. Kemiskinan bisa meningkat karena naiknya harga-harga barang-barang, sedangkan pendapatan tetap. Kebodohan bertambah karena keterbatasan daya tampung pendidikan yang lebih tinggi atau keterbatasan biaya untuk menyekolahkan anak, dan banyak contoh lainnya.

Jadi mari coba kita berpikir keras dan kreatif untuk mendesain sebuah program yang dapat menyelesaikan permasalahan kemasyarakatan atau pembangunan baik secara jangka pendek (sekarang) ataupun jangka panjang (masa depan).


Contoh Program Solusi Tuntas LSM

Ada contoh teman saya di sebuah LSM yang sangat sukses dalam menyelesaikan sebuah permasalahan kemasyarakatan, beliau berhasil mengatasi suatu perbuatan tidak baik, yang menyebabkan terganggunya kebersihan dan kesehatan masyarakat serta lingkungan, yang telah menjadi kebiasaan (turun temurun) masyarakat di salah satu daerah di Kab. Pandeglang, Provinsi Banten. Yaitu kebiasaan membuang kotoran di luar rumah (dikebon atau tempat lainnya). Teman saya dan rekan-rekannya di LSM tersebut tidak hanya berhasil membuat masyarakat disana tidak lagi membuang kotoran diluar rumah, tetapi yang luar biasa, mereka dapat menggugah kesadaran, dan ketahanan serta tindakan masyarakat ketika saat itu dan dalam kurun waktu seterusnya, sehingga masyarakat yang tadinya biasa membuang kotoran diluar rumah, tidak lagi melakukan diluar rumah, mereka setalah sadar kemudian membuat MCK/ WC sendiri, yang menariknya WC itu dibuat sesuai kemampuan keluarga/ rumah masing-masing. Ada yang membuat dengan bata/ tembok, ada yang dengan bilik, sedangkan closetnya pun dibuat sesuai kemampuan masing-masing, bagi yang mampu membeli kloset, tapi yang tidak mampu memanfaatkan barang-barang bekas disekitarnya, seperti ada yang memakai bekas botol air mineral yang berguna sebagai pipa saluran kotoran menuju dalam tanah, ada yang pakai bambu sebagai pipa saluran dan lain sebagainya. Dan paling luar biasa kemudian adalah masyarakat tersebut, yang sudah sadar dan berubah kemudian juga menjadi "duta" untuk menyadarkan daerah/ kampung lain, sehingga mengikuti jejak mereka, yang telah meninggalkan membuang kotoran/ buang air besar di luar rumah/ disembarang tempat.


Syarat Program Solusi Tuntas

Sebagai Sharing ada bebarapa hal yang menjadi syarat dalam membuat sebuah Program mempunyai solusi tuntas (jangka pendek dan jangka panjang), yaitu:
1. Mengkaji dan Survey (Observasi)
    a. Mencari Akar Permasalahan
    b. Mencari tahu potensi penyelesaian permasalahan
2. Mendesain Program Jangka Pendek:
    a. Mengugah Kesadaran
    b. Tindakan Perubahan
    c. Menjadi "duta" Perubahan
3. Membuat Program Jangka Panjang (Ketahanan)
    a. Membuat Tim Ketahanan/ Swadaya
    b. Menyiapkan Pola Regenerasi (termasuk DIKLAT) didalamnya.

(By: Bobby H)