Jumat, 02 Maret 2012

Potret Permasalahan Kota Serang




Sekilas Kota Serang

Kota Serang, yang berada di Provinsi Banten, Indonesia, adalah wilayah baru hasil pemekaran, Kab Serang Provinsi Banten. Sebagai ibukota provinsi, kehadirannya adalah sebuah konsekuensi logis dari keberadaan Provinsi Banten. Terdiri dari 6 (enam) kecamatan yaitu; Kecamatan Serang, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Walantaka, Kecamatan Curug, Kecamatan Cipocokjaya dan Kecamatan Taktakan, Kota Serang memiliki luas wilayah 266,77 km, dengan jumlah penduduk sekitar 523.384 jiwa dan Batas wilayah. Sebelah Utara yaitu Teluk Bantery Sebelah Timur yaitu Kec. Pontang, Kec. Ciruas dan Kec. Kragilan Kab. Serang, Sebelah Selatan yaitu Kec. Cikeusal, Kec. Petir dan Kec. Baros Kab. Serang, serta Sebelah Barat yaitu Kec. Pabuaran, Kec. Waringin Kurung dan Kec. Kramatwatu Kab. Serang. Dari 6 (enam) kecamatan tersebut terdiri dari 20 Kelurahan dan 46 Desa. Kota ini diresmikan pada tanggal 2 November 2007, berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang, setelah sebelumnya RUU Kota Serang disahkan pada 17 Juli 2007 kemudian dimasukan dalam lembaran Negara Nomor 98 Tahun 2007 dan tambahan lembaran Negara Nomor 4748, tertanggal 10 Agustus 2007.
---(http://www.serangkota.go.id)---


Permasalahan Kota Serang
Secara ringkas, bersumber dari Banten dalam Angka tahun 2010, ada beberapa permasalahan utama yang ada di Kota Serang, yaitu:
1. Kemiskinan
    a. Keluarga Pra Sejahtera, sebanyak 18.907 Keluarga
    b. Keluarga Sejahtera Tahap 1 (yang kriterianya tidak jauh beda dengan Pra Sejahtera, karena masih
        kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarga), yaitu berjumlah 29.095 Keluarga
2. Penggangguran
    a.. Pengangguran 35.047 Orang
    b. Tingkat Pengganguran Terbuka (TPT) Tahun 2009, sebesar 17,55 %
3. Pendidikan
    -. Buta Huruf, 2,5 %
4. Kerawanan Sosial
    a. Kekerasan terhadap wanita 19 kasus, lebih tinggi daripada Kota Cilegon (Kota lain di Provinsi
        Banten)
    b. Anak Terlantar 548 anak
    c. WTS 81 orang
    d. Pengemis 311 orang, lebih tinggi dari Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang dan
        Kabupaten Lebak
    e. Korban NAPZA 21 orang,
    f.  Mantan  narapidana 173 orang

Sekilas melihat gambaran angka diatas, beralasan jika LSM BINA IMAN untuk ikut bepartisipasi dalam mengatasi permasalahan masyarakat Kota Serang utamanya. Apalagi gambaran diatas sangat boleh jadi lebih minus lagi gambaran realitas di lapangan sebenarnya, baik karena keterbatasan mengurai permasalahan dengan angka, ataupun karena perubahan cepat dimasyarakat yang dari hari kehari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan, bahkan dari tahun ke tahun, yang diyakini semakin menekan, menambah beban hidup masyarakat karena masalah: peningkatan kebutuhan hidup, bertambah mahal barang-barang (terutama sembako), kompetisi usaha, kompetensi SDM, keterbatasan sumber daya alam, persaingan dan juga pengaruh ditingkat lokal dan nasional, serta Global.

Mari memulai kemudian ber-Komitmen dan Konsisten dalam Memberdayakan Masyarakat agar dapat mandiri, maju dan berdaya saing. Sehingga Masyarakat bukan hanya Survive dalam hidup, namun terus meningkat pendapatan dan taraf kehidupannya dimasa datang.

(By: Bobby H)
 


2012 Tahun Pemberdayaan LSM BINA IMAN




Tahun Pemberdayaan

LSM BINA IMAN (Insan Mandiri), mencanangkan Tahun 2012 sebagai Tahun (awal) Pemberdayaan Masyarakat yang akan dilakukan LSM ini. Beberapa Konsep, Program dan Kegiatan tengah dipersiapkan.
LSM yang berdiri pada Mei 2011, di Kota Serang, Provinsi Banten-Indonesia, sedang mengupayakan agar Peluncuran Program Perdana Pemberdayaan pada tahun ini paling lambat dibulan Mei 2012.


Target Pemberdayaan

 LSM ini menjadikan seluruh rakyat miskin baik di Pe-Desa-an atau Pe-Kota-an yang berada di Kota Serang, Provinsi Banten, sebagai target utama dan Pertama. Jika sebuah Konsep & Program berhasil, maka LSM BINA IMAN akan membuat Standarisasi Konsep & Program untuk kemudian bisa di duplikasi ke daerah lainnya di Provinsi Banten, bahkan suatu saat bisa juga merambah ke daerah lainnya di luar Provinsi Banten.


Konsep Pemberdayaan

Program Pemberdayaan LSM BINA IMAN terintegrasi, meliputi dimensi: Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Sosial-Budaya dan Informasi. serta juga menyentuh semua aspek: Pola Pikir, Pola Mental, Pola Sikap dan Tindakan, dan Pola Kerja. Karena LSM BINA IMAN meyakini hanya dengan terintegrasinya aspek tersebut, maka Visi LSM ini yaitu PEMBERDAYAAN untuk KEMANDIRIAN dapat terwujud.


(By: Bobby H/ Direktur LSM BINA IMAN)