Rabu, 07 Maret 2012
Kajian & Observasi (Tahap ke 1, Mendesain Program)
Kajian dan Observasi Program
Kajian dan Observasi (Survey) merupakan langkah awal dan utama dalam mendesain sebuah program pemberdayaan Masyarakat
Selasa, 06 Maret 2012
Mendesain Program Solusi Tuntas
Hermawan Kartajaya, mengatakan: Sebuah Produk yang dijual, mempunyai 3 tingkat Utama dari Penjualan: 1. Penjualan Fitur, 2. Penjualan Manfaat, 3. Penjualan Solusi.
--- (On becoming The Marketing Company, h.62)---
LSM dan Program Solusi Tuntas
Sebagai LSM yang berusaha memberikan kontribusi terbaik terhadap permasalahan kemasyarakatan dan pembangunan, dalam hemat saya perlu juga secara serius mengupayakan sebuah program atau produk yang bisa secara tuntas memberikan solusi terhadap permasalahan kemasyarakatan atau pembangunan, untuk waktu saat ini (jangka pendek) dan hingga masa depan (jangka panjang).
Sebagai LSM yang berusaha memberikan kontribusi terbaik terhadap permasalahan kemasyarakatan dan pembangunan, dalam hemat saya perlu juga secara serius mengupayakan sebuah program atau produk yang bisa secara tuntas memberikan solusi terhadap permasalahan kemasyarakatan atau pembangunan, untuk waktu saat ini (jangka pendek) dan hingga masa depan (jangka panjang).
Karena jika dicermati begitu banyak program Pembanguanan yang dilakukan Pemerintah Daerah, namun belum mampu secara tuntas menyelesaikan permasalahan kemasyarakatan dan pembangunan, seperti: Kemiskinan, pengangguran, kebodohan, kesehatan dan lain-lain, bahkan ada yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, tapi ada juga yang solusi prematur (sementara) karena mudah berulang atau terpengaruh faktor luar, contoh-contohnya: Pengangguran bisa bertambah karena faktor PHK atau Perusahaan Bangkrut. Kemiskinan bisa meningkat karena naiknya harga-harga barang-barang, sedangkan pendapatan tetap. Kebodohan bertambah karena keterbatasan daya tampung pendidikan yang lebih tinggi atau keterbatasan biaya untuk menyekolahkan anak, dan banyak contoh lainnya.
Jadi mari coba kita berpikir keras dan kreatif untuk mendesain sebuah program yang dapat menyelesaikan permasalahan kemasyarakatan atau pembangunan baik secara jangka pendek (sekarang) ataupun jangka panjang (masa depan).
Contoh Program Solusi Tuntas LSM
Ada contoh teman saya di sebuah LSM yang sangat sukses dalam menyelesaikan sebuah permasalahan kemasyarakatan, beliau berhasil mengatasi suatu perbuatan tidak baik, yang menyebabkan terganggunya kebersihan dan kesehatan masyarakat serta lingkungan, yang telah menjadi kebiasaan (turun temurun) masyarakat di salah satu daerah di Kab. Pandeglang, Provinsi Banten. Yaitu kebiasaan membuang kotoran di luar rumah (dikebon atau tempat lainnya). Teman saya dan rekan-rekannya di LSM tersebut tidak hanya berhasil membuat masyarakat disana tidak lagi membuang kotoran diluar rumah, tetapi yang luar biasa, mereka dapat menggugah kesadaran, dan ketahanan serta tindakan masyarakat ketika saat itu dan dalam kurun waktu seterusnya, sehingga masyarakat yang tadinya biasa membuang kotoran diluar rumah, tidak lagi melakukan diluar rumah, mereka setalah sadar kemudian membuat MCK/ WC sendiri, yang menariknya WC itu dibuat sesuai kemampuan keluarga/ rumah masing-masing. Ada yang membuat dengan bata/ tembok, ada yang dengan bilik, sedangkan closetnya pun dibuat sesuai kemampuan masing-masing, bagi yang mampu membeli kloset, tapi yang tidak mampu memanfaatkan barang-barang bekas disekitarnya, seperti ada yang memakai bekas botol air mineral yang berguna sebagai pipa saluran kotoran menuju dalam tanah, ada yang pakai bambu sebagai pipa saluran dan lain sebagainya. Dan paling luar biasa kemudian adalah masyarakat tersebut, yang sudah sadar dan berubah kemudian juga menjadi "duta" untuk menyadarkan daerah/ kampung lain, sehingga mengikuti jejak mereka, yang telah meninggalkan membuang kotoran/ buang air besar di luar rumah/ disembarang tempat.
Syarat Program Solusi Tuntas
Sebagai Sharing ada bebarapa hal yang menjadi syarat dalam membuat sebuah Program mempunyai solusi tuntas (jangka pendek dan jangka panjang), yaitu:
1. Mengkaji dan Survey (Observasi)
a. Mencari Akar Permasalahan
b. Mencari tahu potensi penyelesaian permasalahan
2. Mendesain Program Jangka Pendek:
a. Mengugah Kesadaran
b. Tindakan Perubahan
c. Menjadi "duta" Perubahan
3. Membuat Program Jangka Panjang (Ketahanan)
a. Membuat Tim Ketahanan/ Swadaya
b. Menyiapkan Pola Regenerasi (termasuk DIKLAT) didalamnya.
(By: Bobby H)
Jumat, 02 Maret 2012
Potret Permasalahan Kota Serang
Sekilas Kota Serang
Kota Serang, yang berada di Provinsi Banten, Indonesia, adalah wilayah baru hasil pemekaran, Kab Serang Provinsi
Banten. Sebagai ibukota provinsi, kehadirannya adalah sebuah konsekuensi
logis dari keberadaan Provinsi Banten. Terdiri dari 6 (enam) kecamatan
yaitu; Kecamatan Serang, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Walantaka,
Kecamatan Curug, Kecamatan Cipocokjaya dan Kecamatan Taktakan, Kota
Serang memiliki luas wilayah 266,77 km, dengan jumlah penduduk sekitar
523.384 jiwa dan Batas wilayah. Sebelah Utara yaitu Teluk Bantery Sebelah
Timur yaitu Kec. Pontang, Kec. Ciruas dan Kec. Kragilan Kab. Serang,
Sebelah Selatan yaitu Kec. Cikeusal, Kec. Petir dan Kec. Baros Kab.
Serang, serta Sebelah Barat yaitu Kec. Pabuaran, Kec. Waringin Kurung
dan Kec. Kramatwatu Kab. Serang. Dari 6 (enam) kecamatan tersebut
terdiri dari 20 Kelurahan dan 46 Desa. Kota ini diresmikan pada tanggal 2
November 2007, berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Kota Serang, setelah sebelumnya RUU Kota Serang disahkan pada 17
Juli 2007 kemudian dimasukan dalam lembaran Negara Nomor 98 Tahun 2007
dan tambahan lembaran Negara Nomor 4748, tertanggal 10 Agustus 2007.
---(http://www.serangkota.go.id)---
Permasalahan Kota Serang
Secara ringkas, bersumber dari Banten dalam Angka tahun 2010, ada beberapa permasalahan utama yang ada di Kota Serang, yaitu:
1. Kemiskinan
a. Keluarga Pra Sejahtera, sebanyak 18.907 Keluarga
b. Keluarga Sejahtera Tahap 1 (yang kriterianya tidak jauh beda dengan Pra Sejahtera, karena masih
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarga), yaitu berjumlah 29.095 Keluarga
2. Penggangguran
a.. Pengangguran 35.047 Orang
b. Tingkat Pengganguran Terbuka (TPT) Tahun 2009, sebesar 17,55 %
3. Pendidikan
-. Buta Huruf, 2,5 %
4. Kerawanan Sosial
1. Kemiskinan
a. Keluarga Pra Sejahtera, sebanyak 18.907 Keluarga
b. Keluarga Sejahtera Tahap 1 (yang kriterianya tidak jauh beda dengan Pra Sejahtera, karena masih
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarga), yaitu berjumlah 29.095 Keluarga
2. Penggangguran
a.. Pengangguran 35.047 Orang
b. Tingkat Pengganguran Terbuka (TPT) Tahun 2009, sebesar 17,55 %
3. Pendidikan
-. Buta Huruf, 2,5 %
4. Kerawanan Sosial
a. Kekerasan terhadap wanita 19 kasus, lebih tinggi daripada Kota Cilegon (Kota lain di Provinsi
Banten)
b. Anak Terlantar 548 anak
c. WTS 81 orang
d. Pengemis 311 orang, lebih tinggi dari Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang dan
Kabupaten Lebak
e. Korban NAPZA 21 orang,
f. Mantan narapidana 173 orang
Banten)
b. Anak Terlantar 548 anak
c. WTS 81 orang
d. Pengemis 311 orang, lebih tinggi dari Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang dan
Kabupaten Lebak
e. Korban NAPZA 21 orang,
f. Mantan narapidana 173 orang
Sekilas melihat gambaran angka diatas, beralasan jika LSM BINA IMAN untuk ikut bepartisipasi dalam mengatasi permasalahan masyarakat Kota Serang utamanya. Apalagi gambaran diatas sangat boleh jadi lebih minus lagi gambaran realitas di lapangan sebenarnya, baik karena keterbatasan mengurai permasalahan dengan angka, ataupun karena perubahan cepat dimasyarakat yang dari hari kehari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan, bahkan dari tahun ke tahun, yang diyakini semakin menekan, menambah beban hidup masyarakat karena masalah: peningkatan kebutuhan hidup, bertambah mahal barang-barang (terutama sembako), kompetisi usaha, kompetensi SDM, keterbatasan sumber daya alam, persaingan dan juga pengaruh ditingkat lokal dan nasional, serta Global.
Mari memulai kemudian ber-Komitmen dan Konsisten dalam Memberdayakan Masyarakat agar dapat mandiri, maju dan berdaya saing. Sehingga Masyarakat bukan hanya Survive dalam hidup, namun terus meningkat pendapatan dan taraf kehidupannya dimasa datang.
(By: Bobby H)
Mari memulai kemudian ber-Komitmen dan Konsisten dalam Memberdayakan Masyarakat agar dapat mandiri, maju dan berdaya saing. Sehingga Masyarakat bukan hanya Survive dalam hidup, namun terus meningkat pendapatan dan taraf kehidupannya dimasa datang.
(By: Bobby H)
2012 Tahun Pemberdayaan LSM BINA IMAN
Tahun Pemberdayaan
LSM BINA IMAN (Insan Mandiri), mencanangkan Tahun 2012 sebagai Tahun (awal) Pemberdayaan Masyarakat yang akan dilakukan LSM ini. Beberapa Konsep, Program dan Kegiatan tengah dipersiapkan.
LSM yang berdiri pada Mei 2011, di Kota Serang, Provinsi Banten-Indonesia, sedang mengupayakan agar Peluncuran Program Perdana Pemberdayaan pada tahun ini paling lambat dibulan Mei 2012.
Target Pemberdayaan
LSM ini menjadikan seluruh rakyat miskin baik di Pe-Desa-an atau Pe-Kota-an yang berada di Kota Serang, Provinsi Banten, sebagai target utama dan Pertama. Jika sebuah Konsep & Program berhasil, maka LSM BINA IMAN akan membuat Standarisasi Konsep & Program untuk kemudian bisa di duplikasi ke daerah lainnya di Provinsi Banten, bahkan suatu saat bisa juga merambah ke daerah lainnya di luar Provinsi Banten.
Konsep Pemberdayaan
Program Pemberdayaan LSM BINA IMAN terintegrasi, meliputi dimensi: Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Sosial-Budaya dan Informasi. serta juga menyentuh semua aspek: Pola Pikir, Pola Mental, Pola Sikap dan Tindakan, dan Pola Kerja. Karena LSM BINA IMAN meyakini hanya dengan terintegrasinya aspek tersebut, maka Visi LSM ini yaitu PEMBERDAYAAN untuk KEMANDIRIAN dapat terwujud.
(By: Bobby H/ Direktur LSM BINA IMAN)
Langganan:
Postingan (Atom)